Selasa, 27 Januari 2015

Review: Maskara Waterproof Pixy

Assalamu’alaikum wr.wb

Selamat siang cantik! How are u? Semoga dalam keadaan yang baik-baik saja ya. Di postingan ini saya mau review, akhirnya review produk kosmetik lagi saya, hehee, setelah sekian lama gak muncul. Produk kecantikan yang mau saya review kali ini adalah maskara waterproof, dari brand Pixy. Lansung saja.

Ini dia wujud boxnya. 


Saya pilih maskara Pixy yang seri biasa aja, ya biasa, tanpa embel-embel memanjangkan, melentikkan, atau memberi volume pada bulu mata. Kenapa beli yang biasa aja? Karena mau coba, seri yang volumizingnya saya uda nyoba. Sesuai namanya waterproof, yang berarti maskaranya tahan air. No comment lah saya mengenai boxnya. Terlihat sama dengan kemasan maskara volumizingnya.

Ini gambar informasi mengenai produk.


Klaim dari Pixy-nya seperti ini:

"Maskara dengan formula tahan air dan tidak mudah luntur. Membuat bulu mata tampak lebih tebal dan lentik helai demi helai."

Meskipun maskara ini gak ada embel menebalkan dan melentikkan, tapi klaimnya menyebutkan 2 hal tersebut. Untuk tahu apakah klaimnya benar atau gak, silahkan buktikan sendiri ya cantik! Hehee. Karena bulu mata saya biasa aja, gak lentik, gak tebal, dan juga gak panjang, maka perbedaannya akan tampak sekali kalo pake maskara atau gak.

Di saya sih maskaranya lumayan menebalkan dan melentikkan bulu mata saya yang biasa tadi. Jadi terlihatlah perbedaannya, dari yang biasa tadi menjadi sedikit luar biasa. Intinya mata saya gak terlihat sayu lagi kalo pake maskara . Tapi maaf saya gak foto bulmat saya menggunakan maskaranya..

Untuk cara pakainya: sapukan merata dari dasar hingga ke ujung bulu mata atas dan bawah.
Saya biasa make maskara ini dengan gerakan zigzag untuk memberi efek tebal dan gerakan lurus ke ujung bulu  mata untuk memberi efek memanjangkan.
Untuk  komposisi produknya, silahkan dibaca sendiri ya pada gambar sebelah kanan diatas. Terlihat juga disitu label harganya.

Sekarang mari kita lihat wujud botol maskaranya.


Kemasannya lansing dengan tutup berwarna pink dan berbadan hitam.simple aja kemasannya gak banyak model begini begono, ada logo Pixy-nya dan label maskaranya.

Bisa dilihat pada gambar diatas kalo bentuk kuas aplikatornya agak melengkung, mungkin maksudnya untuk memudahkan pengaplikasian kali ya. Saya sih gak bermasalah dalam hal mengaplikasikan maskaranya menggunakan si kuas ini.

Maskara ini gak menggumpal, namun satu kali aplikasi aja udah kentara warnanya di bulu mata. Jadi biasanya saya gak berlama-lama kalo make maskara ini, hehee. Gak repot membenahi si bulmat kalo-kalo maskaranya menggumpal. Oh ya warna maskaranya udah pasti hitam ya, saya belum pernah nyoba maskara warna coklat, apalagi biru atau malah pirang berwarna-warni, hehee. Kalo kalian mau efek lebih tebal, silahkan ulangi hingga 2 atau 3 kali pemakaian maskaranya.

Ini dia swatch maskaranya di tangan saya. Hitamnya pekat, gak setengah-setengah.


Saya beli maskara ini di dept store, agak mahal 34 ribu rupiah. Karena kalo saya beli di konter kosmetik harganya cuma 30 ribu. Untuk ketahanan airnya udah OK menurut saya. Saya pernah kehujanan sekali dijalan pas make maskara ini dan dia-nya gak luntur. Tapi saya gak pernah nyoba ngucek-ngucek mata pas  make maskara jadi saya gak tahu luntur gaknya.

Sekian review maskara waterproof Pixy dari saya, semoga bermanfaat ya. Selamat beraktivitas cantik.
Wassalamu’alaikum wr.wb




Selasa, 20 Januari 2015

Saya dan Hujan

Assalamu’alaikum wr.wb

Halo semua, udah lama banget ya saya gak nongol, bukan hanya gak pposting tapi buka blog aja gak. Saya gak punya kesibukan apapun sih selama 1 bulan ini, cuma entah kenapa saya males aja ngblog, hehee. Penyakit malas memang wuahh ya. Well, kali ini saya belum mau review produk kosmetik, meskipun ada beberapa produk yang mau saya posting, tapi di postingan mendatang aja baru mostingnya ya. Saya mau curhat aja di post kali ini, sesuai judulnya, tentang saya dan hujan.

Musim hujan udah tiba sejak November lalu di daerah saya udah mulai hujan, disertai kilat dan guruh yang menyebalkan. Di post ini saya mau cerita aja nih tentang ketakutan yang saya punya ketika hujan.

google.co.id

Bagi sebagian orang, atau malah kebanyakan orang kali yah, saat hujan tuh bener-bener ngademin, bisa santai dan tiduran yang nyenyak di rumah, atau dimana aja. Tapi gak buat saya. Musim hujan merupakan momok mengerikan nan menakutkan bagi saya. Dulu banget, saya gak sebegini takutnya dengan hujan. Namun sejak 2 tahun silam, ketakutan akan hujan mulai menetap di diri saya. Padahal saya gak ngijinin loh, hahaa. bahkan sebelum hujan, misalnya udah mulai terlihat awan mendung dan terdengar guruh dari jauh, saya udah waspada, ekstra waspada. Semua pintu dan jendela yang saya buka, lansung saya tutup saking waspadanya.

Kenapa? Kenapa saya begitu ketakutan saat hari mulai hujan? Apalagi disertai dengan kilat dan petir. Jantung saya mulai berdegup kencang, gak karuan. Apalagi kalo saya seorang diri di rumah, ampun dehh gila takutnya saya.hehee, saya gak berlebihan pemirsa, saya benar-benar takut hal-hal yang berbau hujan, mulai mendung, hujan, angin, kilat, dan petir.

Awal mula ketakutan ekstrim yang saya punyai ini sejak 2 tahun lalu, saat itu dirumah saya gak sendirian, ada sepupu saya. Hari udah mulai mendung, gak lama kemudian turun hujan dan tentu disertai guruh. Saya enjoy aja pas itu mainin laptop baca ebook. Pas saya denger suara guruhnya agak dekat, lansung lah saya matiin laptop. Namun pas saya mau nutup jendela kamar saya, cahaya yang  super duper terang menerpa wajah saya dan sepupu saya yang pas itu lagi berdiri ngaca depan jendela. Tak lama kemudian disertai suara yang menggelegar bikin nyali lansung drop, ciut, hehee. Sontak saya dan sepupu lansung berpelukan bagai adegan teletubbies. Dinding di rumah pun berasa bergetar. Saya yakin, ini petir mendaratnya deket banget di sekitar rumah saya.

Dan 3 jam kemudian, hujan dan guruh udah reda, saya tengok di teras luar rumah yang tiangnya pecah di bagian atas. Ya, pecah, mungkin kena si petir tadi. Beberapa hari kemudian, saya amati pohon rambutan di depan rumah saya yang selama ini memberi kami buahnya yang manis aduhai itu, daunnya berguguran satu persatu. Saya mikirnya gini, musim kemarau udah lewat kok gugurnya baru sekarang. Namun makin hari daun-daun tersebut makin rontok dan bikin pohon rambutan saya meranggas. Barulah saya menyadari inilah pohon yang dipilih petir untuk mendarat. Bukan main takutnya saya pemirsa. Sejak itu ketakutan akan hujan mulai muncul. Gimana kalo si petir mampir lagi deket-deket rumah nanti? atau malah petirnya mendarat di rumah? Oh tidak, semakin saya berpikir yang bukan-bukan semakin takutlah saya. Baik itu saat hujan rintik, saat ada temen di rumah, dimana aja, apalagi sendirian, saya masih saja ketakutan.

Hingga hari ini-pun saya masih berjuang melawan ketakutan-ketakutan yang bisa dibilang kurang masuk akal itu. Udah saya coba tips-tips mengurangi atau mengatasi ketakutan akan hujan dan embel-embelnya ini di internet, namun tetap aja saya ketakutan. Tentu saja saya selalu berdo’a memohon perlindungan yang Maha Melindungi, agar hujan dan petir gak membahayakan saya dan semuanya.

Pas saya baca di internet, saya pikir cuma saya yang “phobia” seperti ini. eh ternyata ada juga diluar sana yang seperti saya, hehee, jadi saya gak sendiri berjuang melawan rasa takut ini.

Baiklah sekian curahan hati saya akan ketakutan irasional yang saya punyai. Apa kalian takut hujan dan embel-embelnya seperti saya? Apa kalian punya tips yang ampuh untuk meraibkan segala ketakutan-ketakutan saya ini? mohon bantuannya ya semua, agar saya selamat dan baik-baik saja, dan semoga ketakutan saya akan hujan dan petir ini bisa hilang, aamiiinnn....


Wassalamu’alaikum wr.wb